
Bagaimana Brand Owner & UKM Memenangkan Hati Target Market Gen-Z
- account_circle admin
- calendar_month 24/06/2025
- visibility 67
- comment 0 komentar
- label Komunikasi Bisnis Tips Bisnis
Bagaimana Brand Owner & UKM Memenangkan Hati Target Market Gen-Z
Generasi Z— adalah mereka yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012— saat ini mereka
bukan lagi sekadar “anak muda”, melainkan mereka kini mempunyau daya beli yang nyata dan jadi target pasar penting bagi banyak brand, termasuk UKM. Berbeda dengan generasi
sebelumnya, Gen Z sangat peduli bukan hanya dari sisi produk, melainkan juga nilai dan
kedekatan emosional terhadap brand.
Bagi Gen Z, membeli produk bukan hanya soal produk, harga atau kualitas, tapi juga tentang
“siapa brand ini dan nilai apa yang ada didalamnya.” Mereka lebih suka brand yang punya
cerita, jujur, dan punya konsep yang unik. Jadi, UKM yang berani tampil apa adanya dan punya misi sosial yang jelas akan lebih mudah menarik perhatian mereka.
Media sosial menjadi panggung utama bagi Gen Z dalam menemukan brand baru. Tapi bukan
sekadar iklan—mereka lebih percaya pada konten seperti testimoni jujur, video behind the
scenes, atau cerita keseharian dari pemilik usaha. UKM tidak perlu tampil sempurna, tapi harus
terasa nyata dan bisa berinteraksi langsung.
Hal lain yang penting bagi Gen Z adalah, mereka menyukai brand yang responsif. Mereka
terbiasa dengan komunikasi instan—jawaban cepat di DM Instagram, balasan chat WhatsApp,
atau interaksi di kolom komentar. Pelayanan yang ramah dan cepat bisa jadi nilai lebih yang
membuat mereka jadi pelanggan setia.
Gen Z juga punya kepedulian tinggi pada isu-isu seperti lingkungan seperti menggunakan
kemasan ramah lingkungan atau mendukung dan melibatkan produk buatan lokal, akan lebih
dihargai. Yang penting, inisiatif itu dijalankan dengan tulus, bukan sekadar gimmick.
Intinya, jika kita sebagai UKM dan Brand owner yang menargetkan Gen Z, mereka akan lebih
menyukai dan mencari brand yang punya nilai, bukan sekadar jualan. UKM yang ingin menarik
hati mereka perlu membangun hubungan, bukan hanya menawarkan diskon.
Oleh : Irwan Fahmy
Saat ini belum ada komentar