Beranda » Komunikasi Bisnis » Ingin Sukses di Bisnis ? Wajib Buang Jauh-Jauh Mental Block

Ingin Sukses di Bisnis ? Wajib Buang Jauh-Jauh Mental Block

Ingin Sukses di Bisnis ? Wajib Buang Jauh-Jauh Mental Block

Mental Block 1.0

Jika seorang Jack Ma pernah berkata “Orang bermental miskin paling susah untuk dilayani”. Kenapa demikian ? Ya karena mereka diberi peluang dengan gratis mereka pikir itu jebakan. Ditawarkan investasi kecil mereka bilang hasilnya tidak banyak. Diajak investasi besar ga ada duit katanya. Diajak melakukan hal-hal baru, mereka merasa tidak punya pengalaman. Diajak bisnis tradisional katanya berat persaingannya. Diajak menjalankan bisnis model  baru, katanya itu MLM. Diajak buka toko katanya tidak bebas. Diajak bisnis apapun katanya tidak punya keahlian. Mendengarkan audio atau video motivator mereka akan berkata “Kebanyakan omong  lo..”. Kerja gak mau, bisnis malas, main hp rajin terus bikin status di medsos “Akan indah pada waktunya”. Karena mereka berpikir lebih banyak dari seorang profesor, tapi mereka bertindak lebih sedikit dari orang buta.

Pun demikian disaat menghadapi orang yang memiliki  “Mental Block”. Disaat memiliki masalah bingung mencari solusi atau teman curhat. Diberi saran terlalu banyak alasan. Di suruh melanjutkan kondisi yang saat ini tapi mengeluh karena tidak ada pertumbuhan/solusi. Diberi solusi yang out of the box menolak, inginnya solusi sesuai jalan pilihannya dan mengenakkan dirinya.

Hal-hal ini sering kali saya jumpai di saat menangani teman-teman pebisnis pemula. Seringkali mereka mencurhatkan kondisi dan kendalanya dalam bisnis tapi selalu berpikir dan beralasan ribuan cara. Karena itu setiap event mentoring atau KMB (Kelompok Mentoring Bisnis) kalau di komunitas TDA  saya selalu menekankan bab mindset dan goal seting. Karena di situlah pondasi kita dalam membangun sebuah bisnis. Omset, Margin, Jumlah Karyawan, Jumlah produk hanyalah angka. Yang dimana kita sebagai pengusaha harus bisa menganalisanya. Dan analisa  adalah mindset dan goal. Jika kita mengalami suatu kendala dalam bisnis harusnya dikembalikan lagi ke tujuan awalnya, yaitu mindset dan goalnya.

Kembali ke soal “Mental Block” yang seringkali saya lihat pada teman-teman pengusaha pemula. Bagi teman-teman yang masih tahap memulai bisnis seringkali idealis mereka dalam membangun bisnis justru menghambat goal seting mereka sendiri. Dan pada saat kita sebagai mentor mengingatkan banyak kasus di awal-awal yang lebih mengedepankan idealisme nya. Contoh, ada teman yang memiliki usaha furniture kayu. Selama ini roda bisnis hidupnya dari project custom yang notaben  nya seperti kebutuhan tukang tidak bisa di prediksi. Kadang butuh banyak kadang sedikit. Dan kadang di momen tertentu hanya butuh beberapa orang tukang aja karena orderan pas sepi. Mau nambah tukang tidak berani. Akhirnya bisnis begitu-begitu saja tidak berkembang dalam beberapa tahun. Waktu disarankan untuk membuat produk harian dan retail yang kecil-kecil, awalnya ditolak alias mental block. Akhirnya sampai suatu ketika teman tersebut mencoba saran yang saya sampaikan beberapa tahun lalu untuk mempunyai produk harian. Akhirnya mindsetnya mulai terbuka. Dan syukur Alhamdulillah saat ini masalah tukang sudah teratasi dengan banyaknya pekerjaan yang tidak sampai memecat atau mengurangi  tukang. Saat ini malah sibuk memikirkan Marketing dan Sales nya. Bagaimana berjualan live Tiktok, bagaimana berjualan di Shopee, dll.

Nah itulah salah satu manfaat kalau kita memiliki seorang mentor yang bisa men-view helicopter dan menganalisa bisnis kita dari hulu ke hilir. Selama kita bisa terbuka dan berpikir luas serta tidak banyak melakukan protes dan bermental block yang penting lakukan perbaikan, perbaikan dan perbaikan Insya Allah bisnis kita akan cepat berkembang dan melesat. Karena kadang ada blank spot dalam bisnis yang tidak kita ketahui tapi diketahui oleh orang lain.

Jadi, saran untuk teman-teman pebisnis pemula mulai lah berbisnis dan saat memiliki kendala bisnis  carilah senior, mentor atau teman diskusi yang levelnya diatasmu dan memiliki keilmuan dalam bisnis. Dan saat kamu diberi masukan jangan menolak dulu. Tapi coba saran itu dianalisa, apakah bisa di implementasikan keseluruhan, sebagian atau tidak sama sekali. Termasuk juga menganalisa resiko terbesarnya. Apabila resikonya sangat minim atau bahkan kecil coba saran tadi di implementasikan pelan-pelan dan penuh perhitungan. Karena terkadang saran yang sama di bisnis yang sama tapi cara implementasinya sedikit berbeda.

Selamat berbisnis, buka mindset dan buang jauh-jauh mental block. Salam To The Next Level !!

Penulis :  Rizki PAM – Owner DKM Cakes Jember

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

expand_less